Komponen Kaki-Kaki Mobil

 Apa itu kaki-kaki mobil?

Pertanyaan ini mungkin terlintas di pikiran para awal ketika pertama kali mendengarnya.

Istilah kaki-kaki mobil mengacu pada serangkaian komponen yang berada di undercarriage atau bagian bawah kendaraan terutama yang berhubungan dengan roda.

Itu artinya meliputi shockbreaker, rack steer, tie road, ball joint, laher roda, dan sebagainya.

Ya, kaki-kaki mobil memang terdiri dari banyak komponen. Namun, bagi Anda yang masih awal tak perlu khawatir karena dalam ulasan kali ini saya akan membahasnya satu per satu.

Sekaligus cara melakukan pemeriksaan sendiri sebagai langkah awal mendeteksi adanya kerusakan.

1. Support Shockbreaker

Support shockbreaker berfungsi sebagai bantalan antara shock dengan bodi mobil. Letaknya berada di ujung shockbreaker depan bagian atas, atau di bawah kaca mobil. Fungsi part ini memang terdengar sepele, namum bila mengalami keausan, efeknya bisa berbahaya loh.


Pengecekan komponen kaki-kaki mobil bisa dimulai dari area kap mesin untuk memeriksa support shockbreaker.

Pengecekan kondisi bisa dimulai dengan memerhatikan visualnya. Jika karet support shockbreaker sudah getas sampai retak-retak artinya “minta” diganti.

Cara lain, putarlah setir ke kanan dan ke kiri. Support shockbreaker yang sudah rusak akan mengeluarkan bunyi. Suara tersebut disebabkan kondisi laher di dalamnya sudah aus. 

2. Shockbreaker

Fungsi shockbreaker pada sebuah mobil yaitu untuk meredam goncangan dan untuk membuat mobil tetap stabil saat adanya sebuah goncangan. Dengan adanya shockbreaker, maka ban kendaraan akan aman dan bodi mobil tidak akan terguncang secara berlebihan.


Setelah itu pengecekan bisa dilanjutkan ke komponen shockbreaker. Sangat mudah untuk menemukan keberadaan komponen ini karena akan langsung terlihat di belakang roda.

Pengecekan kondisi bisa dilakukan dengan melihat apakah ada kebocoran pelumasnya.

Caranya dengan coba mengangkat boot rubber atau karet penutup yang berada di balik per shockbreaker.

Jika terlihat adanya kebocoran atau rembesan oli itu artinya mesti segera dilakukan perbaikan.

Sementara untuk mengetes performa shockbreaker bisa dengan cara mengayunkan roda. Shockbreaker yang masih bagus punya ayunan minim, misalnya hanya satu kali gerakan naik turun.

Sebaliknya, jika ayunannya terjadi berkali-kali berarti shockbreaker sudah lemah.

Sayangnya, pengetesan ini lebih mudah jika mobil diangkat lebih dulu dengan car lift yang notabene hanya bisa ditemui di bengkel.

3. Laher Roda

Laher roda memiliki fungsi sebagai untuk membuat sistem di dalam mobil agar roda bisa bergerak atau lebih mudah dimengerti agar bisa berjalan.


Untuk laher roda, pengecekan visual tergolong sulit dilakukan karena posisinya tertutup komponen-komponen lain.

Namun, untungnya pengecekan dari segi fungsi cukup mudah. Langkah pertama yang perlu dilakukan ialah mendongkrak roda yang hendak dicek.

Setelah roda terangkat, cobalah untuk memutarnya ka arah belakang. Bersamaan dengan itu, pegang shockbreaker yang berada di belakangnya.

Laher yang sudah rusak bisa dideteksi dari adanya getaran kasar pada shockbreaker ketika roda diputar.

4. Tie Rod, Rack End, Rack Steering

Long tie rod (rack end) akan meredam getaran roda keatas dan kebawah, sedangkan tie rod end berfungsi untuk meredam getaran ke kanan dan ke kiri yang terjadi pada roda.

Fungsi utama dari Rack Steering menjadi penghubung antara lingkar kemudi atau setir dengan kaki-kaki mobil. Artinya komponen ini berkaitan juga dan terhubung dengan power steering. Jika komponen ini mengalami masalah, maka akan timbul permasalahan juga pada bagian power steering.

                             Tie Rod


Rack End


Rack Steering



Ulasan mengenai ketiga komponen ini sengaja dijadikan satu karena seluruhnya berada dalam satu rangkaian.

Pada foto di atas, keberadaan tie rod, rack end, dan steering rack bisa dilihat pada besi warna silver yang melintang secara horizontal. 

Ketiga komponen ini sangat berpengaruh pada pengendalian mobil karena terhubung dengan lingkar setir di dalam kabin. 

Oleh karena itu, kondisinya cukup menentukan kestabilan pengendaraan.

Pengecekan kondisi bisa dilakukan dengan cara mendongkrak roda depan lebih dulu. Kemudian goyangkan roda roda depan ke arah kanan dan kiri.

Gejala kerusakan biasanya ditandai dengan adanya oblak. Selain itu, oblak juga kerap ditemui pada “benjolan” rack steering yang posisinya berada di balik karet boot. 

5. Ball Joint

Fungsi ball joint sebagai penghubung antara arm dengan knuckle roda dan juga bekerja menjadi sumbu roda ketika ingin belok ke kanan dan kiri. Fungsi ball joint suspensi adalah untuk menerima beban pada kendaraan secara vertikal atau lateral.


Posisi ball joint bisa bisa ditemui di bawah tie rod, tapi keduanya tidak berhubungan secara langsung.

Faktanya ball joint adalah komponen yang menghubungkan roda ke sasis kendaraan atau lebih tepatnya lower arm.

Sesuai namanya, ball joint memiliki bentuk semacam bola, tapi tidak akan terlihat dari luar karena tertutup karet.

Untuk memeriksa kondisinya, pertama-tama perhatikan karet hitam yang menutupinya. Sering kali karet tersebut mengalami robek sehingga olinya keluar dan kotoran masuk mengotori bolanya.

Setelah itu, periksa fungsinya dengan cara menggerakkan roda menggunakan tangan, mirip ketika mengecek tie rod.

Bedanya, pengecekan dilakukan dengan menggerakkan roda ke atas dan bawah.

Biar lebih akurat, usahakan untuk mendongkrak mobil terlebih dahulu di bagian lower arm-nya.

6. Stabilizer dan Link Stabilizer

Sesuai dengan namanya, komponen ini memiliki fungsi utama untuk menjaga keseimbangan mobil. Bentuknya sendiri adalah batang besi panjang yang berada di bawah kendaraan. Jenis besi yang digunakan adalah logam dengan kekuatan yang sangat baik serta tahan terhadap puntiran.

                            Stabilizer


Link stabilizer


Pada foto di atas, komponen link stabilizer dapat dilihat wujudnya berupa besi yang berdiri secara vertikal yang bagian atasnya menempel dengan shockbreaker.

Sedangkan stabilizer itu sendiri merupakan besi yang menempel pada bagian bawah link stabilizer dengan posisi horizontal.

Pengecekan stabilizer bisa dilakukan dengan memberinya pukulan “halus” menggunakan tangan. Jika terasa ada oblak maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

Hal ini biasanya disebabkan karet bushing yang bentuknya semacam huruf “D” sudah mengalami cacat.

Kerusakan karet bushing tersebut menjadi salah satu sumber bunyi berisik pada kaki-kaki mobil.

Sementara itu, pengecekan terhadap link stabilizer dapat dilakukannya dengan menggoyangkannya langsung menggunakan tangan.

7. Lower Arm

Fungsi lower arm adalah sebagai bagian pengontrol gerakan roda. Ketika kendaraan dikemudikan di jalan, maka secara otomatis roda mobil akan bergerak ke atas, bawah, maju, dan mundur sesuai dengan gerak dari pengemudian dan kondisi jalan. Nah, gerakan inilah yang akan dibatasi oleh lower arm agar tak terasa berlebihan.


Lower arm pada dasarnya merupakan komponen berbahan metal yang cukup kuat. Namun, lower arm memiliki dua buah karet bushing di depan dan belakangnya.

Karet-karet inilah yang kerap mengalami penurun kondisi seiring usia pemakaian.

Untuk mengetahui kondisinya bisa dilakukan pengecekan visual. Selain itu, pemilik kendaraan juga bisa menggoyang-goyangkan sambungan bushing tersebut dengan bantuan besi pengungkit.

Jika karet-karet bushing tersebut sudah rusak maka sebaiknya segera lakukan penggantian. 

Karet bushing untuk beberapa mobil hanya dijual satu paket dengan lower arm-nya. Hal ini akan membuat biaya penggantian lebih mahal.

Pengecekan lower arm akan lebih mudah jika mobil berada di atas car lift.

8. Bushing Trailing Arm

Fungsi utama bushing arm mobil sendiri adalah sebagai titik tumpu roda terhadap pencengkeramnya. Fungsi lain dari komponen ini peredam getaran, entah getaran yang berasal dari mesin mobil maupun akibat dari pergesekan kendaraan itu sendiri.


Komponen kaki-kaki mobil yang disebutkan di atas memang terpusat pada roda depan. Lantas, bagaimana dengan roda belakang?

Hal yang bisa dilakukan antara lain pengecekan laher dengan cara yang sama dengan roda depan.

Namun, selain itu roda belakang juga memiliki komponen trailing arm yang fungsinya mirip lower arm, menghubungkan roda ke sasis. 

Nah, trailing arm memiliki karet-karet bushing yang juga perlu dicek. Caranya mirip dengan pengecekan ball joint, yaitu menggerakkan roda ke arah atas dan ke bawah.

Jika karetnya sudah rusak maka akan terasa oblak. Selain itu, pengecekan juga bisa dilakukan langsung pada lokasi bushing tersebut menggunakan besi pengungkit.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama